Berita

“Gus Dur Baru”, Kepemimpinan Gus Yahya di Mata Mitsuo Nakamura

PERADABAN.ID – Profesor Antropologi dari Universitas Chiba, Jepang Mitsuo Nakamura menyebut Ketum PBNU Gus Yahya (KH Yahya Cholil Staquf) sebagai Gus Dur Baru.

Hal ini Nakamura sampaikan melalui artikel “Nahdlatul Ulama in Indonesia, a New Era with the “New Gus Dur” yang terbit di jurnal Islam Nusantara, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, Vol. 4, No. I, Januari 2023.

“Kepemimpinan baru Gus Yahya mampu menyerap ideologi Gus Dur tentang toleransi, keterbukaan, jalan tengah, gradualisme, pluralisme, kemanusiaan, dan penerapan hukum Islam yang fleksibel,” terang Nakamura.

Baca Juga

Nakamura juga melihat Gus Yahya sebagai figur pemimpin yang berani mengambil risiko, seperti halnya Gus Dur terutama pendiriannya terhadap prinsip koeksistensi agama-agama di dunia.

“Gus Yahya juga mampu mengambil alih kunjungan kontroversial Gus Dur ke Israel dan telah melakukan tur untuk mempromosikan dialog antara kedua belah pihak, Israel dan Palestina, karena hal itu menjadi salah satu satu kunci perdamaian,” terang penulis buku Bulan Sabit Terbit di Atas Pohon Beringin itu.

Di sisi lain, Gus Yahya dinilai Nakamura memiliki kemiripan setidaknya dalam empat komponen.

Baca Juga Gus Yahya Bicara Keistimewaan Ulama Nusantara yang Alim dan Kelas Dunia di Den Haag

“Kedalaman Intelektual, seperti Gus Dur, Gus Yahya dikenal karena kedalaman intelektualnya, analisis dan kemampuannya untuk terlibat dalam dialog tentang isu-isu kompleks, penguasaan bahasa dan kinerja kepemimpinan yang signifikan,” jabar Nakamura.

Suatu hal yang tidak bisa dilupakan ketika menyebut Gus Dur dan begitu juga Gus Yahya adalah spiritualitas.

Baca Juga

Nakamura menyebut di antara kedua pemimpin NU tersebut, spiritualitas menjadi moda yang terus-menerus dipupuk agar memiliki kinerja yang berdampak kepada orang lain.

“Kedua pemimpin NU itu telah meninggalkan dampak spiritual pada pengikut mereka dengan mentransformasikan nilai-nilai pluralisme, toleransi dan keadilan sosial,” tulisnya.

Sederet fakta yang mencuat tersebut, membuat peneliti yang memiliki peran signifikan terhadap pemahaman Islam di Indonesia dan Jepang itu bersepakat dengan Ahmad Najib Burhani (2022) bahwa Gus Yahya merupakan reinkarnasi dari Gus Dur.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button