Berita

Fenomena Dukun, Katib Aam PBNU: Kalau Sakit Berobat ke Dokter dan Minta Doa Kiai

PERADABAN.ID, Jakarta – Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Asrori, menyarankan kepada masyarakat agar ketika sakit berobat ke ahli medis; dokter. Setelah itu, sowan kiai untuk meminta doa agar diberi kesembuhan.

Beliau menambahkan lebih baik datang ke ahlinya, yang ahli dalam perkara medis tentu ahli medis dan dokter.

Kalau orang mau melahirkan ya datang ke bidan, rumah sakit. “Itu lebih aman dan rasional,” tuturnya dikutip dari wawancara NU Online di lantai 4 Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, pada Kamis (4/8/2022).

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thullab, Tempuran, Wonosari Magelang itu juga mengatakan setelah melakukan ikhtiar dhohir; ke dokter, beliau juga menyarankan agar masyarakat melakukan usaha bathin, yaitu sowan kiai.

“Sowan kiai-kiai sepuh untuk meminta doa restu agar diberi kesembuhan. Kalau sowan kiai, ya kiai yang mukhlis, yang memberikan doa dengan sungguh-sungguh ikhlas,” imbuhnya.

Mungkin anda juga suka

Menanggapi fenomena dukun dari Blitar, Kiai Said Asrori menjabarkan bahwa Indonesia memiliki sejarah panjang terkait dunia perdukunan.

Sebutan dukun masih menjadi sebutan yang melekat bagi masyarakat. Misal ketika menyebut orang yang mengurusi kelahiran bayi, masyarakat menyebutnya dukun beranak.

Ada dukun yang berkecimpung pada soal ramalan nasib seseorang dan orang yang suka memijat disebut dukun pijat.

“Bahkan ada orang-orang yang sering dimintai tolong masyarakat secara umum untuk mengobati berbagai macam penyakit, itu ada memang,” terang Kiai Said Asrori. 

Menurut Kiai Said, kalaupun terpaksa harus berobat ke dukun maka carilah dukun-dukun yang memang profesional dan terbukti ahli dalam bidangnya.

Mungkin anda juga suka

Sebagai contoh, dukun yang kerap memberikan obat-obatan berupa jamu tradisional atau obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.  

“Banyak dukun-dukun yang memberikan pengobatan memakai obat-obatan herbal yang diambil dari tumbuh-tumbuhan, nah ini masih baik,” tutur Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thullab, Wonosari, Tempuran, Magelang, Jawa Tengah itu.

Namun, kata Katib Aam, tidak setiap orang yang dimintai tolong itu lantas disebut sebagai dukun.

Sebab ada banyak kiai yang juga kerap dimintai doa oleh para santri dan warga masyarakat. Para kiai yang alim juga kerap memberikan doa-doa sebagai wasilah kesembuhan bagi orang sakit.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button