Berita

Dua Tokoh dalam Satu Mobil, Pesona Tawadhu’ Mas Wapres dan Gus Yaqut

PERADABAN.ID – Dua tokoh tampak saling mendahulukan setelah mobil yang akan membawanya kepada kegiatan selanjutnya, tiba di bibir depan Pura Mangkunegaran, Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (9/7).

Dalam video berdurasi kurang lebih 90 detik itu, tampak Menag RI Gus Yaqut mempersilahkan Wakil Presiden terpilih Mas Gibran setelah menyalami para pejabat di lingkungan Kemenag RI dan tamu undangan yang hadir.

“Moggo, monggo,” sayup-sayup suara Gus Yaqut terdengar menawarkan diri agar keduanya menaiki mobil dinas Walikota Surakarta.

Tawaran Gus Yaqut itu, rupanya mendapatkan tanggapan serupa dari Mas Wapres. Keduanya masih “eyel-eyelan” dengan saling mempersilahkan dan mendahulukan satu sama yang lain.

Dengan menggunakan bahasa Jawa krama halus, kesepakatan tampaknya dicapai. Keduanya sepakat menaiki mobil dinas Menag RI.

Dua tokoh yang hadir dalam acara Utsawa Dharmagita XV Tahun 2024 dan Meresmikan STAHN Jawa Dwipa dan Launching Kitab Suci Huruf Braille, Isyarat dan Video Book tersebut, sekali lagi menghadirkan pesona kepemimpinan yang mengedepankan sikap tawadhu’ untuk saling menghargai, saling menghormati.

Di Surakarta, juga tersebar luas seorang Kiai yang mempunyai sikap tawadhu’. Beliau adalah Mbah Kiai Umar Abdul Mannan pengasuh Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Surakarta.

Baca juga:

Dikutip dari NU Online, Mbah Umar memperhatikan kitab Ta’limul Muta’allim secara kritis, yakni bukan tentang hak-haknya sebagai guru melainkan tentang kewajiban-kewajibannya. Selain Ta’limul Muta’allim, kitab lain yang juga menjadi rujukan Mbah Umar dalam bertawadhu’ (berendah hati) adalah kitab al-Barzanji.

Sebagai contoh, melansir media yang sama, Mbah Umar sebagai guru tidak pernah berpikir bagaimana dibayari santri sebab itu sama saja dengan tamak dalam hal duniawi. Bahwa seorang thalibul ‘ilmi atau santri, diibaratkan seperti budak dalam hubungannya dengan guru seperti yang diungkapkan Sayyidina Ali karramallahu wajhah, Mbah Umar sebagai guru tidak menggunakan hal itu untuk memperlancar tercapainya kepentingan duniawi beliau.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button