Berita

Berkhidmat di NU Harus Bernalar Mau Bekerja

PERADABAN.ID, PASURUAN – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya menegaskan bahwa pengurus NU  dalam berkhidmat harus bernalar mau bekerja.

“Jadi nalarnya kita semua ini menjadi pengurus karena mau bekerja,” kata Gus Yahya.

Hal di atas disampaikan di sela gelaran silaturahmi Gus Yahya ke kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga Berita dan Informasi Gus Yahya Terbaru

Nalar mau bekerja, menurutnya, didasari untuk menghindari orang-orang yang hanya memiliki kepentingan pribadi atau sekadar numpang nama dalam struktural NU.

“Itulah sebabnya, saya bersama Rais ‘Aam dan para anggota formatur menyusun kepengurusan, kami memilih orang-orang yang memang ingin bekerja di (dalam) PBNU. Dan kami berusaha sebisa mungkin menghindari orang-orang yang mau nitip nama di NU untuk cari kerjaan di tempat lain,” tuturnya.

Didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul), dan Ketua Tanfidziyah H Amin Said Husni, beliau menambahkan alasan lain pentingnya nalar bekerja bagi pengurus NU.

Baca Juga NU Apa Adanya, NU Saklawase, Tidak Ada NU “Sak Karepmu”

“Itu juga menjadi alasan kita semua dari PBNU sampai ke ranting untuk jadi pengurus, supaya kita ini mendapat bagian pekerjaan di dalam Jam’iyah NU,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang ini.

Menyambung hal di atas, Gus Yahya memaparkan kerja sama yang dilakukan oleh PBNU bersama dengan lembaga lain. Salah satunya adalah peremajaan sawit, serta beberapa agenda besar lainnya yang menjadi tanggung jawab Pengurus NU.

“Mengingat banyaknya pekerjaan di tubuh struktural NU, saya berharap kepada pengurus NU dari Ranting hingga Pengurus Besar untuk memaksimalkan potensi dan kemampuan dalam berkhidmat,” lanjut Gus Yahya.

Baca Juga Gus Yahya Silaturahmi ke Kiai dan Pesantren di Jawa Timur

Dengan ragam pekerjaan dan tanggung jawab besar di organisasi keagamaan dan kemasayarakatan yang lahir pada 1926 silam ini, Gus Yahya dengan tegas mengatakan urgensi kualitas dan kapasitas pengurus agar bisa mengimbangi tuntutan kebutuhan.

“Secara tatanan kita perlu orang-orang yang kualitasnya memenuhi kebutuhan. Pekerjaan ini menuntut manajemen yang baik dan personalia yang memenuhi kapasitas. Kalau pekerjaan yang berat tapi personalianya enggak bermutu ya enggak akan jalan,” imbuh Gus Yahya. (zhd)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button