NU Kian Membesar, Ketum PBNU Peringatkan Kader GP Ansor Bergerak dengan Niat dan Tujuan Agama
PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menekankan pentingnya niat dan tujuan agama dalam setiap keterlibatan dengan NU dan GP Ansor.
Dalam sambutannya pada pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) IX dan Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) VI di Pondok Pesantren Darul Mughni Al Maliki, Bogor, Selasa (27/8).
Gus Yahya menegaskan bahwa NU didirikan karena agama dan untuk tujuan agama.
Baca Juga
- Berita dan informasi Gus Yahya terbaru
- GP Ansor Sumut Tegas Tolak Kadernya Dampingi Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut
“Tidak boleh kita melakukan apapun dalam kerangka organisasi kecuali dengan tujuan agama. Apapun itu!” tegas Gus Yahya.
“Kalau sampai terjadi, wal iyadhu billah, mudah-mudahan jangan sampai terjadi. Karena saya sudah menyaksikan, bukan satu-dua akibat yang ditanggung oleh mereka yang mendekat atau bahkan masuk ke dalam lingkungan jam’iyah untuk bisa mengklaim sebagai bagian dari jam’iyah ini tapi tidak dengan niat dan tujuan agama,” tukas Gus Yahya.
Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin itu juga mengingatkan bahwa siapapun yang memiliki niat selain agama dalam organisasi ini akan menanggung akibat yang tidak kecil.
Baca Juga
- 33 Kutipan Abadi KH Cholil Bisri, Begawan Politik PKB
- Kader Ansor Semakin Beragam, Dwi Winarno: Ansor Memiliki Peran Lebih dari Organisasi Kepemudaan
“Kalau hanya risiko dunia itu masih bisa ditanggungkan, tapi wal iyadhu billah kalau risikonya sampai kepada risiko akhirat, wal iyadhu billah tsummal iyadhu billah,” pesan Gus Yahya.
Gus Yahya juga menyoroti perkembangan NU dan Ansor yang semakin besar dan berpengaruh. Namun, beliau menegaskan bahwa hal ini tidak boleh mengalihkan fokus dari tujuan utama organisasi, yaitu pengabdian pada agama.