PERADABAN.ID – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menunjuk Umarsyah HS, Ketua PCNU Kota Surabaya, sebagai Panglima Santri NU tahun 2023. Tugas khusus diberikan kepada Umarsyah untuk mengkonsolidasikan santri di seluruh Indonesia.
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Sulaeman Tanjung, menjelaskan bahwa gelar “Panglima Santri NU” diberikan oleh PBNU setiap tahun dan tahun ini telah diberikan kepada Umarsyah.
Sulaeman menegaskan bahwa Umarsyah adalah Panglima Santri NU yang asli, dan bukan Cak Imin atau Ketua Umum PKB, meskipun Cak Imin kerap menggunakan atribusi serupa.
Baca Juga
Proses pengangkatan Umarsyah juga menjadi tanda dimulainya rangkaian peringatan Hari Santri tahun 2023, yang akan berpusat di Surabaya, Jawa Timur. Jutaan santri dari berbagai daerah diharapkan hadir dalam peringatan tersebut.
Umarsyah akan memiliki tanggung jawab mengkonsolidasikan santri NU di seluruh Indonesia melalui perannya sebagai Panglima Santri.
Baca Juga
- ASEAN Satu Warisan Peradaban, Gus Yahya Gagas Epicentrum of Peace and Harmony
- Keseriusan Peran NU di Kancah ASEAN
Namun, hubungan antara Cak Imin dan PBNU mengalami ketegangan. Cak Imin awalnya mengindikasikan bahwa PKB akan menggunakan dukungan dari NU dalam Pilpres 2024, tetapi PBNU menegaskan bahwa PKB bukanlah representasi dari NU.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, menjelaskan bahwa NU telah mengambil jarak dari politik praktis berdasarkan keputusan Muktamar. Gus Yahya menegaskan bahwa PKB bukanlah partai yang merepresentasikan NU, dan NU telah memutuskan untuk menjaga jarak dari politik praktis.
3 Comments