PBNU Desak Israel Tak Batasi Masjid Al-Aqsa Bagi Muslim Selama Ramadan
PERADABAN.ID – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan pernyataan sikap atas malapetaka di Israel-Palestina dengan mendesak aktor global untuk segera menghentikan perang di Gaza.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan dirinya sudah sejak lama berkomunikasi dengan berbagai pihak internasional hingga pemerintah Indonesia. Semua pihak pun sepakat kalau kondisi di Palestina masih sangat berat.
“Bahkan kami khawatir malapetaka yang sedang berlangsung di Gaza cenderung menjadi status quo karena semua suara masyarakat secara internasional sama sekali tidak didengar dan diabaikan oleh mereka yang terlibat dalam bencana Palestina ini,” kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Sabtu (9/4).
Menurutnya, semua pihak termasuk non pemerintah di seluruh dunia sudah bersuara dan mendesak Israel menghentikan serangannya ke Palestina. Namun, semua itu tak digubris oleh Israel.
Baca Juga
- Berita dan informasi Gus Yahya terbaru
- Asbun tentang Aturan Pengeras Suara Masjid, Jubir Kemenag Minta Gus Miftah Pahami Edarannya
Oleh karena itu, PBNU pun mengeluarkan tiga sikap atas konflik Israel-Palestina.
Pertama, mengimbau kepada pemerintah di seluruh dunia untuk tidak berhenti membuat inisiatif berupa manuver diplomatik internasional, maupun kebijakan demi menghentikan kekerasan.
“Karena keadaan kemanusiaan benar-benar sudah tak tertanggungkan khususnya di Gaza. Kita tak boleh biarkan ini terus menerus,” ucap Yahya.
Kedua, PBNU juga meminta Israel untuk membuka akses ke Masjid Al-Aqsa agas umat Muslim bisa beribadah di sana selama Ramadan.
Baca Juga Didahului Dialog Antaragama, GP Ansor Jerman Lahir di Biara
“Kami minta dengan sungguh-sungguh supaya ini dibuka,” kata Yahya.
Ketiga, PBNU minta aktor-aktor global untuk mengingat bahwa keadaan di Palestina bisa memicu terjadinya dinamika yang berbahaya untuk stabilitas dan keamanan global.
Pasalnya, kata Yahya, segala prinsip hukum internasional sudah dilanggar. Menurutnya, tindakan ini bisa membuat masyarakat internasional putus asa.
Yahya menilai kalau kepercayaan pada tatanan atas dasar aturan runtuh, dunia akan ada di ambang bahaya yang luar biasa.
“Maka kami juga menuntut kepada aktor-aktor global untuk segera menghentikan malapetaka yang sekarang berlangsung di Gaza dan Palestina,” katanya.
Baca Juga
- Gus Yahya Jelaskan Fungsi Penting Perkum Bahsul Masail Hasil Konbes NU 2024
- Sidang Isbat Digelar 10 Maret Ada Potensi Beda Awal Puasa, Gus Men: Jaga Ukhuwah dan Toleransi
Agresi Israel di Gaza sudah berjalan lima bulan, sejak dimulai pada 7 Oktober lalu ketika Hamas melakukan serangan mendadak ke Israel selatan.
Sejak itu Israel membalas dengan melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza. Imbas pembantaian, sampai saat ini hampir 31 ribu warga sipil tewas, puluhan ribu luka-luka.
Tak hanya itu, kondisi kemanusiaan masyarakat di Gaza saat ini juga memprihatinkan karena kekurangan makanan, ancaman gizi buruk dan kelaparan.
Kini warga di Gaza masih menunggu keputusan gencatan senjata, terutama jelang bulan Ramadan yang akan dimulai dalam hitungan hari ke depan.
One Comment