Media

NU & Cita-Cita Peradaban (I); Embrio Lahirnya Nahdlatul Ulama

PERADABAN.ID – KH Wahab Hasbullah adalah wali peradaban. Ia menjadi inisiator bagi seluruh pergerakan kiai-kiai Nahdlatul Ulama (NU) sejak momentum perubahan peradaban itu berlangsung. Ketika berkobar Perang Dunia Pertama, Kiai Wahab sedang berada di Makah dan merasakan betul suasana peperangan itu memengaruhi masyarakat muslim di Timur Tengah, termasuk juga Indonesia.

Sepulang dari Makah, ia mendirikan Nahdlatut Tujjar dan kemudian Nahdlatul Wathon. Setelah kekalahan Turki Utsmani pada 1918, dan kehilafahan itu akhirnya bubar pada 1923, Kiai Wahab Hasbullah mengusulkan didirikannya Nahdlatul Ulama. Gagasan ini ia bawa kepada gurunya, KH Muhammad Hasyim Asyari.

Baca Juga Berita dan Informasi Gus Yahya Terbaru

“Kalau kita mau keras, harus mempunyai keris!” Frasa ini menjadi azimat bagi para pemuda penjuang waktu itu yang tergabung dalam Laskar Hizbullah. Kalimat itu diucapkan oleh Kiai Wahab di tengah kecamuk pendudukan Jepang untuk menguatkan, membakar semangat juang serta berani berhadapan dengan penjajah untuk mempertahankan haknya.

Kiai Wahab juga mendirikan perkumpulan para cendikiawan, yang dikenal dengan sebutan Taswirul Afkar berdiri pada tahun 1918. Tujuan perkumpulan ini tidak hanya menjadi perkumpulan para cendikiawan berlatar pesantren, ia menjadi ajang komunikasi dan tukar informasi antar tokoh nasional sekaligus jembatan komunikasi dari generasi tokoh muda dan tokoh tua.

Beliau juga menggagas pusat penggalangan dana bagi perjuangan pengembangan Islam dan kemerdekaan Indonesia. KH Hasyim Asyari, Kiai Wahab Hasbullah dan KH Bisri Sansuri merupakan tokoh ulama yang memotori gerakan ini, yang kita kenal dengan Nahdlatut Tujjar pada tahun 1918.

Baca Juga Nusantara Bumi Pesantren

Di tengah perubahan global, propaganda politik, intrik dan manuver politik lainnya serta kekalahan Turki Utsmani berikut tenggelamnya kekhalifahan Islam pada 1923 menjadi pelatuk munculnya inisiasi berdirinya Nahdlatul Ulama.

Satu kilasan sejarah ini, barangkali belum pernah dijelaskan dan dijabarkan oleh para pengamat, kalangan akademis, sejarahwan serta lainnya, dan KH Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU dalam bukunya Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama mampu melengkapi sempalan fakta yang belum terungkap itu.

Video lengkapnya bisa dilihat di bawah ini:

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button