Mewakili Presiden, Menag Gus Yaqut Hadiri Pertemuan Internasional Imagine Peace di Paris

PERADABAN.ID – Menteri Agama RI (Menag) H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mewakili Presiden RI Joko Widodo menghadiri upacara pembukaan International Meeting for Peace yang digelar di Palais des Congres, Paris, Minggu (22/9/24).
Forum internasional bertajuk “Imaginer la Paix” – “Imagine Peace” ini menyatukan berbagai tokoh agama, pemuda, dan masyarakat dari berbagai latar belakang budaya untuk membicarakan isu-isu global seperti agama, perang, Gaza, perubahan iklim, dan kecerdasan buatan, dengan tujuan mewujudkan mimpi tentang dunia yang damai tanpa kekerasan.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang membuka konferensi ini, mengatakan bahwa “Imagine Peace” membayangkan perdamaian merupakan langkah penting dalam mewujudkan perdamaian. Membayangkan, kata Macron, artinya menciptakan hal baru berdasarkan realita yang ada.
Baca Juga
- Salut Kesederhanaan Paus Fransikus, Gus Yaqut: Patut Dicontoh
- 33 Kutipan Inspiratif Gus Yaqut: Kompas Moderasi untuk Persatuan Indonesia
Macron mencontohkan, “Agama memainkan peran penting dalam usaha rehumanisasi di tengah gejala dehumanisasi, khususnya melihat apa yang terjadi di Jalur Gaza.”
Menurutnya, ada tiga hal penting yang harus disadari dalam upaya rehumanisasi ini. “Bahwa di dunia ini kita hidup bersama-sama, mengakui keberadaan sesama manusia, dan menihilkan permusuhan,” tegasnya.
Sejalan dengan Macron, Andrea Riccardi pendiri Sant’Egidio lembaga yang menginisiasi pertemuan ini, mengatakan bahwa agama bisa menjadi jalan membangun perdamaian.
“Pondasi dari perdamaian dibangun atas landasan dari tradisi agama, bahwa nama Agung Tuhan adalah perdamaian. Karena itu, agama tidak akan memonopoli perdamaian, dan begitu pula sebaliknya. Maka forum pertemuan otoritas agama menjadi penting,” jelasnya.
Pada konferensi pers (20/9/24) Presiden Komunitas Sant’Egidio, Marco Impagliazzo, menguraikan tema dan tujuan pertemuan ini, yang tidak hanya menjadi, “Suatu upaya memediasi perdamaian melainkan sebuah protes terhadap perang, memberikan suara kepada mereka yang menderita karenanya,” kata Imapgliazzo.
Baca Juga
- Doakan Gus Yaqut, Pengasuh Attaufiqiyah Baros: Kebaikan Harus Terus Dilakukan Meski Tak Disukai
- Dua Tokoh dalam Satu Mobil, Pesona Tawadhu’ Mas Wapres dan Gus Yaqut
Pencarian perdamaian, lanjut Impagliazzo, tidak boleh berhenti karena ada jutaan orang yang menderita akibat perang, orang-orang yang tidak memiliki suara di komunitas internasional, yang penderitaannya tidak didengar karena suara senjata terlalu keras.
Dalam forum bergengsi ini, sebagai representasi dari negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia tentu memiliki daya ungkit yang cukup dipertimbangkan dalam persoalan geopolitik, khususnya pengambilan kebijakan terkait isu-isu global terkini.
Selain Menag Gus Yaqut, turut hadir sebagai representasi dari Indonesia adalah Abdul Mukti (Sekjen PP Muhammadiyah), Syuhud Sahudi Marsudi (MUI), Khamid Anik Khamim Tohari (ICRP) dan Din Syamsuddin. Forum diikuti oleh ratusan otoritas agama-agama, selain juga diikuti oleh intelektual beken dunia seperti Amin Maalouf, Oliver Roy, Andre Vauchez dan Gilles Kepel.