PERADABAN.ID – Di kalangan santri dan pesantren, kelakar menjadi hal lumrah. Bahkan bisa menjadi cerminan dari interaksi sosial para santri dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
Kelakar, bagi santri, tidak tersandera ruang dan waktu. Bukan hanya di tempat-tempat informal atau tempat nongkrong, melainkan juga kerap terjadi di atas podium acara resmi.
Pun, demikianlah Gus Yaqut saat berada di atas podium me-launching tema dan logo Hari Santri 2023. Dirinya berkelakar tentang hubungan seorang santri dengan istrinya.
“Sehebat-hebatnya santri itu, tidak pernah dia itu bisa berani dengan istrinya,” hentaknya mengundang tawa peserta.
Baca juga:
Gus Yaqut pun menambahkan, bahwa dirinya tidak takut sama istrinya, meskipun istrinya lebih berani darinya.
“Saya berani, cuma istri saya lebih berani dari saya. Itu yang jadi masalah,” kembali tawa menderu di ruangan Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama.
Lanjut Gus Yaqut, suatu ketika di akhirat ini ada dua rombongan, dua golongan. Golongan pertama adalah suami memimpin istiri. Satu lagi, suami yang dipimpin istri.
“Di akhirat malaikat bingung. Ternyata barisan suami yang dipimpin oleh istri sangat banyak. Sementara suami yang memimpin istri cuma satu orang, namanya Nuruzzaman,” ujarnya.
Golongan yang terakhir itu, membuat bingung dan kaget malaikat. Malaikat penasaran sebab hanya satu orang yang memimpin istri. Rasa penasaran itu, membuat malaikat bertanya kepada Nuruzzaman.
“Kamu hebat sekali berani mimimpin istrimu, kenapa, apa sebabnya, tipsnya apa?” tanya malaikat kepada Nuruzzaman.
“Saya juga gak tahu malaikat, wong saya di sini disuruh istri saya,” jawab Nuruzzaman.
Baca juga: Berita dan Informasi Gus Yahya Terbaru
Kelakar itu kemudian ditarik ke dalam satu realitas mutakhir oleh Gus Yaqut, yang menurutnya, penuh kening mengerut. Yang naasnya, guyonan itu kerap ditarik ke dalam konteks yang sebenarnya tidak ada kaitannya.
“Supaya banyak candaannya. Gak usah juga dikait-kaitkan dengan yang berkembang sekarang,” tegasnya.
One Comment