Berita

Gus Yahya: Belajarlah tentang NU Sejak Sekarang dan Jangan Berhenti Belajar

PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan bahwa NU merupakan kendaraan untuk satu perjuangan raksasa karena itu belajar tentang NU menjadi kewajiban.

“Nahdlatul Ulama ini adalah kendaraan untuk satu perjuangan raksasa yang dari waktu ke waktu membutuhkan kekuatan yang semakin besar untuk menjalaninya,” tegas Gus Yahya dalam Istighosah Harlah ke-101 NU di PP Sunan Pandanaran, Minggu (28/01).

Gus Yahya mengajak para kader muda generasi penerus Nahdlatul Ulama untuk terus-menerus mempelajari Nahdlatul Ulama. Karena keharusan dalam menghadapi satu perjuangan raksasa itu tidak mudah.

Baca Juga Harlah 101 NU, Gus Yahya: Perjuangan NU itu Ila Yaumil Qiyamah

“Belajarlah tentang Nahdlatul Ulama sejak sekarang dan jangan berhenti belajar sampai kapanpun, walaupun sudah menjadi apapun, saya tahu hatta Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar masih terus tekun belajar tentang Nahdlatul Ulama apalagi penderek-penderek beliau, seperti saya pengurus-pengurusnya,” pesan Gus Yahya.

“Ini sesuai dengan wasiat KH Ali Maksum Allahu Yarhamhu ketika beliau mengatakan bahwa kita semua harus meneguhi, menekuni al-ilmu wa ta’allum bi nahdlatil ulama, pelajarilah Nahdlatul Ulama ini dan jangan berhenti belajar,” lanjutnya.

Baca Juga Gus Yahya: Tidak Ada Keputusan NU Tanpa Pertimbangan Agama

Gus Yahya kemudian menjelaskan bahwa makna jangan berhenti belajar itu adalah jangan merasa paling tahu, lebih-lebih merasa paling pintar.

“Kalau dibilang jangan berhenti belajar itu artinya jangan keminter, kalau orang sudah keminter itu berarti dia sudah bosen belajar. Terus menerus belajar berarti tidak keminter, apalagi gaya-gaya mau minteri Rais ‘Aam, karuan kalau tidak ada maqom sama sekali di dalam perjuangan NU,” tandas Gus Yahya menandaskan.

Kegiatan Istighosah dalam Peringatan Harlah ke-101 Nahdlatul Ulama merupakan kick-off dari serangkaian kegiatan Harlah yang dipusatkan di Yogyakarta tersebut.

Turut hadir Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam PBNU KH A Said Asrori, Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang DI Yogyakarta, Dewan Pengasuh dan Santri PP Sunan Pandanaran. Pada 29-30 terdapat dua kegiatan di PP Al Munawwir Krapyak Yogyakarta dan di UNU Yogyakarta.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button