Berlangsung Khidmat, Kader Ansor Ikuti Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan
PERADABAN.ID – Bendera pusaka merah putih berkibar gembira di atas baliho Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor. Lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya tersemat semangat di halaman depan Kantor Pusat GP Ansor, Kamis (17/8/2023).
Sedari tadi pagi, kader Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta sudah Bersiap mengikuti acara. Meletakkan baret dengan sempurna, sesekali mejabat tangan para sahabat.
“Gimana kabar, Ndan?”
Suara lirih yang penuh dengan keakraban itu, tak berlangsung lama. Sebab pelaksanaan upacara akan segera dimulai.
Baca Juga
- Berita dan informasi Gus Yahya terbaru
- Visi Kemerdekaan Menurut Gus Yahya: Kehendak Kemanusiaan dan Keadilan Global
Pembawa acara yang berdiri di sisi kanan panggung, sudah siap membacakan rangkaian acara. Kertas berbalut merah yang dipegang kedua tangannya sudah mulai dibaca.
Tiga anggota Banser membawa bendera pusaka. Dikaitkan erat di bawa tiang bendera, menarik semangat semangat jahitan Fatmawati.
Teks Proklamasi, teks Pancasila, dan teks Pembukaan UUD 1945 dibacakan secara bergantian dengan khidmat oleh seluruh peserta upacara di bawah terik sinar matahari.
Komandan upacara tegap menghadap ke tengah. Langkahnya teratur, wajahnya tak beralih melihat ke depan. Inspektur upacara, naik dengan wibawa ke atas panggung diiringi dua anggota Banser.
Baca Juga
- Peringati HUT Ke-78 Kemerdekaan RI, PP GP Ansor Gelar Upacara Diikuti 7 Juta Kader
- Jangan Pernah Lelah Mencintai Indonesia!
“Kita menikmati kemerdekaan, hasil dari perjuangan para pendahulu-pendahulu kita, para pahlawan kita, para kiai-kiai kita khususnya di Nahdlatul Ulama,” tutur Ainul Yaqin Inpektur Upacara.
Suaranya menyentuh garis barisan peserta upacara. Memanggil rentetan dan tempaan Sejarah masa lalu yang penuh getir heroisme. Melawan penjajahan dengan senjata keberanian, untuk kedaulatan yang utuh hinggsa sekarang.
Seksama dalam sikap istirahat di tempat, peserta terus mendengarkan sorak pidato Inspektur. Pidato itu terus mengalir, melintasi gerak zaman dan tantangan.
“Kita adalah orang-orang penolong. Siapapun, dimanapun, kapanpun, jiwa raga kita pertaruhkan untuk bangsa Indonesia,” lanjutnya.
Lagu Mars Ansor dan Yaa Lal Wathan menjadi penutup dari deretan pidato yang disampaikan. Cuplikan padu suara menggema.
Allahuakbar, allahuakbar
pagar baja gerakan kita
bangkitlah bangkit putera pertiwi
Tiada gentar dada kemuka
Bela agama bangsa dan negeri
One Comment